Tahuna, detikawanua.com – Program Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe di bidang pertanian mulai membuahkan hasil dan sudah dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas. Karena dalam panen raya Medium Expo Sayuran yang di prakarsai oleh kelompok pemuda tani Sangihe mampu menghasilkan ratusan kilo bawang,tomat,rica,labu,ubi dan buah serta sayuran lainnya.
Seperti yang disebutkan Yesaya Tamalawe salah satu ketua kelompok tani di Kelurahan Pananekeng,dirinya menyatakan dalam menjalani kehidupan yang paling diutamakan adalah disiplin serta kemauan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Sebab keberhasilan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa usaha dan kerja keras,pada awalnya kelompok petani sangat ragu akan anjuran pemerintah daerah untuk memanfaatkan lahan tidur. Ternyata program pemerintah daerah ini sangat bermanfaat bagi masayarakat petani karena lebih sejahtera dari sebelumnya.
“Memang tak ada usaha yang akan langsung sukses,semua butuh proses serta yakin melakukannya. Sedikit pergumulan saat awal bertani ini,tetapi dorongan semangat dari beberapa pihak termasuk pemerintah daerah yang membuat kami berhasil dan jauh dari angka kemiskinan,”urai Tamalawe di depan ratusan petani dan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Lanjutnya program pemerintah daerah ini sangat berharga dan bernilai ketika petani mendapatkan didikan bercocok tanam dengan baik dan benar. Tamalawe mengajak seluruh masyarakat Sangihe untuk memulai kegiatan bertani karena hasil yang diperoleh sangat menjanjikan. Apalagi ketika pihak pemerintah sekarang ini menfasilitasi dari pupuk sampai mengatur harga pasar pada saat panen tiba.
“Patut disyukuri bahwa pemerintah daerah sangat support akan kegiatan petani ini,baik pupuk sampai bibit unggul selalu diusahakan agar masyarakat dapat merubah pola hidupnya. Marilah masyarakat Sangihe memanfaatkan lahan tidur untuk bertani,kalau kami berhasil pasti yang lain akan berhasil,”ajaknya.
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana bersama Ketua PKK Ririswati Katamsi yang hadir saat sangat mengapresiasi usaha petani tersebut dan dikatakannya panen yang dilaksanakan merupakan harapan yang telah lama dinantikan. Dari hasil pertanian yang diperoleh bisa menurunkan angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan. Pertanian merupakan sektor unggulan pertumbuhan ekonomi di Sangihe dan program two day no rice akan dirasakan manfaatnya ketika hasil panen masyarakat sudah bisa dijual ke seluruh pasar yang ada.
“Contohnya ketika masyarakat mampu menanam cabe,tomat dan bawang,pasti tak ada lagi pasokan dari luar daerah. Begitu juga dengan petanj ubi dan bete juga akan merasakan dampaknya ketika program two day no rice terlaksana dengan baik,”ujarnya.
Ditambahkannya dukungan terhadap masyarakat petani bukan hanya sampai di bercocok tanam,tetapi sampai ke penjulanannya di kawal agar memperoleh harga yang tinggi.
“Jika hasil panen akan dijual ke pasar,pihak perindag sudah menetapkan harga beli,agar petani terbebas dari tengkulak. Ngak mungkin petani yang menanam sampai bulanan dan tengkulak yang memperoleh hasil lebih banyak. Itulah tugas pemerintah mengawal petani dari hulu sampai ke hilir,supaya hasil panen diperoleh cukup memenuhi harapan petani,”terang Bupati. Sembari mengajak masyarakat Sangihe untuk tidak lagi mencari pekerjaan keluar daerah dan beralih profesi sebagai petani seperti yang sudah dilakukan beberapa kelompok di sejumlah kecamatan.
“Hasil petani melebihi apa yang diperoleh saat bekerja keluar daerah,lahan ada setiap keluarga dan pupuk akan diusahakan pemerintah. Marilah kita bangun sangihe ini dengan berbagai bentuk kreatifitas dan yakin serta tekunlah dalam setiap usaha,”imbuh Bupati. (js)